Bentuk E-Commerce yang ada di Indonesia

Bentuk E-Commerce yang ada di Indonesia

1. Business to Business (B2B)

e-commerce yang paling besar karna akan melibatkan langsung kedua pihak khusus bagi yang mempunyai modal besar. Biasa disebut bisnis satu dengan bisnis yang lainnya, sehingga akan tersedia barang dalam jumlah banyak atau grosiran untuk adanya perlengkapan stock, dan bisa dijual kembali oleh para pebisnis lainnya.

2. Business to Costumer (B2C)

dapat diartikan sebagai jenis perdagangan elektronik yang dimana ada sebuah perusahaan (business) yang melakukan penjualan langsung produk atau jasa  kepada pembeli (consumer).

3. Consumer to Consumer (C2C)

seorang penjual produk atau jasa menjual produknya kepada orang lain. C2C yang biasanya memperjualbelikan barang bekas atau preloved yang masih bagus, dimana memang sang pemilik sudah tidak membutuhkannya lagi dan memutuskan untuk dijual.

4. Government to Citizens (G2C)

pelayanan pemerintah terhadap warga negaranya melalui teknologi E-Commerce, selain itu dapat digunakan untuk kerjasama antara pemerintah dengan pemerintah lain atau dengan perusahaan. Contohnya, layanan KTP dan SIM.

5. Collaborative Commerce (C Commerce)

dalam bentuk ini partner bisnis saling bekerjasama secara elektronik. Kerjasama ini terjadi sepanjang proses produksi suatu barang atau jasa yang ada, misalnya produsen dengan distributornya.

6. Mobile Commerce

gabungan dari e-commerce dan mobile computing, karna itu, bisa dikatakan bahwa M-Commerce adalah E-Commerce yang berada dalam lingkungan nirkabel. Memungkinkan penggunaan E-Commerce tanpa kabel, seperti mengakses internet melalui handphone, PDA, dan yang lainnya.


Konsep Pengembangan E - Commerce

~ E-Commerce Business Straregy

   Berawal dari Analisa Klasis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) : 

1.) Strengths (kekuatan) -> yang mampu mengambil keuntungan dari peluang yang ada.

2.) Weaknesses (kelemahan) -> yang mencegah keuntungan dari peluang yang ada.

3.) Opportunities (peluang) -> dimana faktor luar dalam lingkungan bisnis anda kalian yang lebih cenderung berkontribusi pada kesuksesan bisnis.

4.) Threats (ancaman) -> adalah faktor yang tidak dapat dikendalikan. Kita  tetap harus mempertimbangkan hal ini dalam rencana darurat untuk mempertimbangkan rencana darurat untuk menangani masalah  yang akan datang.

 

Inter-Enterprise Business Processes

   Kunci dari prosedur pelaksanaan strategi terletak pada proses bisnis. Dalam kerangka sistem E-Commerce terlihat bahwa adanya aktivitas integrasi antara proses internal perusahaan dengan proses proses organisasi lain yang menjadi mitra usahanya. Seperti Pemasok, distributor, rekanan, vendor, maupun pelanggan. Prinsip pokok yang harus dijalani dalam fase ini adalah mensimulasikan secara konsep bagaimana E-Commerce dapat memberikan konstribusi terhadap penciptaan produk atau jasa yang dapat meningktkan nilai dan kepuasan konsumen.

 

Component - Based Applications

   Setelah menentukan jenis proses yang ingin diterapkaan dalam perusahaan, selanjutnya adalah menentukan komponen komponen objek bisnis (modul aplikasi) yang diperlukan untuk membangun model bisnis tersebut.

 

Technology Infrastructure

   Pada akhirnya pendekatan pengembangan sistem E-Commerce yang adaptif dengan perubahan, yaitu dengan menggunakan paradigma komponen bisnis objek, Perusahaan harus memiliki desain cetak biru pengembangan teknologi informasi (data, proses, dan teknologi) yang menekankan pada implementasi sistem berbasis objek.

 

 

Karakteristik Ekonomi Digital

1. Knowledge (pengetahuan)

kemajuan teknologi telah mampu menciptakan berbagai produk kecerdasan  buatan (artificial intelligence) yang pada dasarnya mampu membantu manajemen dan staf perusahaan untuk meningkatkan kemampuan intelegensinya (knowledge leveranging)

 

2. Digitization (serba digital)

suatu proses transformasi informasi dari berbagai bentuk menjadi format digit atau direpresentasikan ke dalam format kumpulan bit sehingga cepat dengan mudah disimipan dan dipertukarkan melalui media elektronik.

 

3. Virtualization (serba virtual) 

di dunia maya dikenal istilah virtualiasasi yang memungkinkan seseorang untuk memulai bisnisnya dengan perangkat sederhana dan dapat menjangkau seluruh calon pelanggan di dunia.

 

4. Molecularization (menjadi molekul kecil)

bentuk molekul merupakan suatu sistem dimana organisasi dapat dengan mudah beradaptasi dengan setiap perubahan dinamis yang terjadi di lingkungan sekitar perusahaan.

 

5. Internetworking (terintegrasi)

interkoneksi atau penghubung dua buah segmen jaringan atau lebih jaringan yang jenisnya sama atau berbeda sehingga terbentuk jaringan yang besar. 

Perlu diketahui tidak ada perusahaan yang dapat bekerja sendiri tanpa menjalin kerja sama dengan pihak pihak lain, contoh:

 dari pihak pihak yang umum dijadikan sebagai rekanan adalah vendor teknologi, content partners, merchants, pemasok (supplier) dan yang lainnya.

 

6. Disintermediation (tanpa perantara)

cenderung berkurangnya mediator (broker) sebagai perantara terjadinya transaksi antara pemasok dan pelanggan. Contoh : 

mediator mediator dalam aktivitas ekonomi adalah wholesalers, retailers, broadcasters, record companies.

 

7. Convergence (penggabungan)

penggabungan tiga sektor industri yaitu computing, communications, dan content yang merupakan kunci sukses perusahaan dalam bisnis internet terletak pada tingkat kemampuan dan kualitas perusahaan.

 

8. Innovation (inovasi) 

salah satu bentuk karakteristik ekonomi digital yang harus dimiliki secara terus menerus agar sebuah perusahaan dapat bertahan dalam aktivitas internet bisnis 24 jam, maka dalam suatu perusahaan harus selalu memiliki inovasi seperti layanan perusahaan yang besar.

 

9. Prosumption (produsen sekaligus konsumen)

hampir semua konsumen teknologi informasi dapat dengan mudah menjadi produsen yang siap menawarkan produk dan jasanya kepada masyarakat dan komunitas bisnis.

 

10. Immediacy (cepat, tanggap dan peka)

3 karakter utama dalam memilih perusahaan.

Komentar